TUGAS BULAN 3 / KONSEP MENULIS LAPORAN ILMIAH, PROSES PENYUSUNAN KARYA TULIS ILMIAH DAN RANCANGAN USULAN PENELITIAN


TUGAS BULAN 3

KONSEP MENULIS LAPORAN ILMIAH

PROSES PENYUSUNAN KARYA TULIS ILMIAH

RANCANGAN USULAN PENELITIAN

NAMA: ACHMAD REZA DARMAWAN

NPM: 20213094

KELAS: 3EB07


DAFTAR ISI

KONSEP MENULIS LAPORAN ILMIAH

1.1 DEFINIS KONSEP LAPORAN ILMIAH

1.2 KONSEP DASAR MEMBUAT LAPORAN ILMIAH

PROSES PENYUSUNAN KARYA TULIS ILMIAH

2.1 TAHAP PERSIAPAN

2.1.1 LANGKAH-LANGKAH PERSIAPAN PENULISAN KARYA ILMIAH

2.1.2 PENGUMPULAN INFORMASI UNTUK PENULISAN KARYA ILMIAH

2.2 TAHAP PROSES PENELITIAN

2.3 TAHAP EVALUASI

RANCANGAN USULAN PENELITIAN

3.1 DEFINISI RANCANGAN USULAN PENELITIAN

3.2 MANFAAT RANCANGAN USULAN PENELITIAN

3.3 BENTUK RANCANGAN USULAN PENELITIAN

3.4 ISI RANCANGAN USULAN PENELITIAN

DAFTAR PUSTAKA


1. KONSEP MENULIS LAPORAN ILMIAH

1.1 DEFINIS KONSEP LAPORAN ILMIAH

Konsep dari laporan ilmiah adalah berkaitan dengan penelitian, fakta, dan objektif dari permasalahan yang dibahas dalam laporan ilmiah. Maka itu laporan ilmiah harus objektif, dan sesuai dengan fakta yang ada, serta disusun secara sistematis.

Penulisan laporan adalah penyampaian pengalaman peneliti dan hasil-hasilnya kepada masyarakat luas sehingga dapat berguna bagi perkembangan ilmu dan pengetahuan.

1.2 KONSEP DASAR MEMBUAT LAPORAN ILMIAH

Beberapa hal yang harus diperhatikan mengenai laporan ilmiah, yaitu :

  1. Laporan ilmiah mengemukakan permasalahan yang ditulis secara benar, jelas, terperinci, dan ringkas;
  2. Kegiatan menulis laporan ilmiah merupakan kegiatan (utama) terakhir dari suatu kegiatan ilmiah;
  3. Laporan ilmiah merupakan suatu dokumen tentang kegiatan ilmiah dalam memecahkan masalah secara jujur, jelas, dan tepat tentang prosedur, alat, dan hasil temuan serta implikasinya;
  4. Laporan ilmiah merupakan media yang baik untuk komunikasi di lingkungan akademisi atau sesama ilmuwan;
  5. Laporan ilmiah dapat digunakan sebagai acuan bagi ilmuwan lain sehingga syarat-syarat tulisan ilmiah berlaku juga untuk laporan ilmiah.

 

2. PROSES PENYUSUNAN KARYA TULIS ILMIAH

2.1 TAHAP PERSIAPAN

2.1.1 LANGKAH-LANGKAH PERSIAPAN PENULISAN KARYA ILMIAH

Pada dasarnya, hal terpenting yang harus dipikirkan oleh seorang penulis karya ilmiah pada tahap persiapan adalah Pemilihan Topik. Yang harus dipertimbangkan dalam pemilihan topik adalah

1. Pemilihan Topik/ Masalah untuk Karya Ilmiah

Ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan pada saat menentukan topik untuk karya ilmiah, yaitu sebagai berikut:

  • Merumuskan tujuan

Rumusan tujuan yang jelas dan tepat menjadi sangat penting untuk dapat menghasilkan karya tulis ilmiah yang terfokus bahasannya.

  • Menentukan Topik

Langkah pertama yang harus dilakukan dalam menentukan topik adalah menentukan ide-ide utama. Kemudian uji dan tanya pada diri sendiri apakah ide-ide itu yang akan kita tulis.

  • Menelusuri Topik

Bila topik telah ditentukan, kita masih harus memfokuskan topik tersebut agar dalam penulisannya tepat sasaran.

3. Mengidentifikasi Pembaca Karya Ilmiah

Kewajiban seorang penulis karya ilmiah adalah memuaskan kebutuhan pembacanya akan informasi, yaitu dengan cara menyampaikan pesan yang ditulisnya agar mudah dipahami oleh pembacanya. Sebelum menulis, kita harus mengidentifikasi siapa kira-kira yang akan membaca tulisan kita. Hal tersebut perlu dipertimbangkan pada saat kita menulis karya tulis ilmiah agar tulisan kita tepat sasaran.

4. Menentukan Cakupan Isi Materi Karya Ilmiah

Cakupan materi adalah jenis dan jumlah informasi yang akan disajikan di dalam tulisan.

 

2.1.2 PENGUMPULAN INFORMASI UNTUK PENULISAN KARYA ILMIAH

1. MEMANFAATKAN PERPUSTAKAAN SEBAGAI SUMBER DATA, INFORMASI, DAN BAHAN UNTUK TULISAN

Perpustakaan pada umumnya menyediakan berbagai koleksi data atau informasi yang terekam dalam berbagai bentuk media, seperti media cetak dan media audiovisual. Hal pertama yang harus kita lakukan pada saat memasuki perpustakaan adalah memahami di mana letak sumber informasi yang dibutuhkan berada. Salah satu tempat yang patut kita tuju adalah bagian referensi. Bagian referensi ini biasannya berisi koleksi tentang encyclopedia, indeks, bibliografi, atlas dan kamus.

  1. Mencari Buku dengan Online Catalog dan Card Catalog
  2. Memeriksa Bahan-Bahan Pustaka yang Telah Diperoleh
  3. Membuat Catatan dari Bahan-bahan Pustaka
  4. Membuat Ringkasan dan ‘Paraphrasing’
  5. Membuat Kutipan

2. MELAKUKAN WAWANCARA UNTUK MENDAPATKAN INFORMASI UNTUK TULISAN

Ada empat hal yang harus diperhatikan pada saat akan melakukan wawancara untuk keperluan proyek penulisan karya ilmiah, yaitu;

  1. Menentukan orang yang tepat untuk diwawancarai
  2. Mempersiapkan pedoman wawancara
  3. Melaksanakan wawancara
  4. Mengolah hasil wawancara

 

2.2 TAHAP PROSES PENELITIAN

Tahap Penulisan merupakan perwujudan tahap persiapan ditambah dengan pembahasan yang dilakukan selama dan setelah penulisan selesai.

a. Tahap Pra Penulisan

  1. Pemilihan dan pembatasan topik
  2. Merumuskan tujuan
  3. Mempertimbangkan bentuk karangan
  4. Mempertimbangkan pembaca
  5. Mengumpulkan data pendukung
  6. Merumuskan judul
  7. Merumuskan tesis
  8. Penyusunan ide dalam bentuk karangan atau outline

b. Pemilihan Topik

  1. Apa yang akan kita tulis?
  2. Topik dapat diperoleh dari berbagai sumber.
  3. Empat syarat: keterkuasaian, ketersediaan bahan, kemenarikan, kemanfaatan.
  4. Agar lebih fokus, topik perlu dibatasi.

c. Tahap Penulisan Draf

  1. Mengekspresikan ide-ide ke dalam tulisan kasar.
  2. Pengembangan ide masih bersifat tentatif.
  3. Pada tahap ini, konsentrasikan perhatian pada ekspresi/gagasan, bukan pada aspek-aspek  mekanik.

d. Tahap Revisi

  1. Memperbaiki ide-ide dalam karangan, berfokus pada penambahan, pengurangan, penghilangan, penataan isi sesuai dengan kebutuhan pembaca.
  2. Kegiatan: (a) membaca ulang seluruh draf, (b) sharingatau berbagi pengalaman tentang draf kasar karangan dengan teman, (c) merevisi dengan memperhatikan reaksi, komentar/masukan.

e. Tahap Penyuntingan

  1. Memperbaiki perubahan-perubahan aspek mekanik karangan.
  2. Memperbaiki karangan pada aspek kebahasaan dan kesalahan mekanik yang lain.
  3. Aspek mekanik antara lain: huruf kapital, ejaan, struktur kalimat, tanda baca, istilah, kosakata, format karangan.

f. Tahap Publikasi

  1. Tulisan akan berarti dan lebih bermanfaat jika dibaca orang lain.
  2. Sesuaikan tulisan dengan media publikasi yang akan kita tuju.

 

2.3 TAHAP EVALUASI

Tahap terakhir yaitu verifikasi atau evaluasi, apa yang dituliskan sebagai hasil dari tahap sebelumnya diperiksa kembali, diseleksi, dan disusun sesuai dengan fokus tulisan. Mungkin ada bagian yang tidak perlu dituliskan, atau ada hal-hal yang perlu ditambahkan, dan lain-lain. Mungkin juga ada bagian yang mengandung hal-hal yang peka, sehingga perlu dipilih kata-kata atau kalimat yang lebih sesuai, tanpa menghilangkan esensinya.

Ada lima kriteria yang bisa kita gunakan untuk mengevaluasi setiap bagian dari menulis sebagai berikut :

  1. Fokus.

Apa yang Anda menulis tentang? Apa klaim atau tesis Anda membela? Kriteria ini adalah yang luas, berkaitan dengan konteks, tujuan, dan koherensi dari sepotong tulisan. Apakah topik Anda sesuai untuk tugas? Apakah Anda tetap pada topik itu atau terlena pada garis singgung tidak membantu? Apakah Anda berfokus terlalu teliti atau terlalu banyak? Misalnya, esai tentang Perang Saudara Amerika pada umumnya mungkin terlalu luas untuk esai perguruan tinggi yang paling. Anda mungkin akan lebih baik menulis tentang pertempuran tertentu, umum, atau kejadian.

  1. Pembangunan.

Pembangunan berkaitan dengan rincian dan bukti. Apakah Anda menyediakan cukup bahan pendukung untuk memenuhi harapan pembaca Anda? Sebuah laporan penelitian yang tepat, misalnya, biasanya mencakup banyak referensi dan kutipan untuk banyak karya lain yang relevan beasiswa. Sebuah deskripsi lukisan mungkin akan mencakup rincian tentang, komposisi penampilan, dan bahkan mungkin informasi biografis tentang seniman yang melukisnya. Memutuskan apa rincian untuk menyertakan tergantung pada penonton dimaksudkan sepotong. Sebuah artikel tentang kanker ditujukan untuk anak-anak akan terlihat sangat berbeda dari satu ditulis untuk warga senior.

  1. Organisasi

Organisasi, sering disebut “pengaturan,” menyangkut ketertiban dan tata letak kertas. Secara tradisional, kertas dibagi menjadi, tubuh kesimpulan pengenalan, dan. Paragraf terfokus pada gagasan utama tunggal atau topik (kesatuan), dan transisi di antara kalimat dan paragraf yang halus dan logis. Sebuah rambles kertas kurang terorganisir, melayang di antara topik yang tidak berhubungan dengan cara serampangan dan membingungkan.

  1. Gaya

Gaya secara tradisional berkaitan dengan kejelasan, keanggunan presisi, dan. Sebuah stylist yang efektif tidak hanya mampu menulis dengan jelas untuk penonton, tetapi juga bisa menyenangkan mereka dengan bahasa menggugah, metafora, irama, atau kiasan. Penata Efektif bersusah payah tidak hanya untuk membuat titik, namun untuk membuatnya dengan baik.

  1. Konvensi

Kriteria ini meliputi tata bahasa, mekanik, tanda baca, format, dan isu-isu lain yang ditentukan oleh konvensi atau aturan. Meskipun banyak siswa berjuang dengan konvensi, pengetahuan tentang di mana untuk menempatkan koma dalam sebuah kalimat biasanya tidak sepenting apakah kalimat yang berharga untuk menulis di tempat pertama. Namun demikian, kesalahan yang berlebihan dapat membuat bahkan seorang penulis brilian tampak ceroboh atau bodoh, kualitas yang jarang akan terkesan pembaca seseorang.

 

3. RANCANGAN USULAN PENELITIAN

3.1 Definisi Rancangan Usulan Penelitian

Rancang usulan penelitian adalah langkah awal sebelum suatu penelitian akan dimulai yang berguna untuk membuat kerangka awal sebuah penelitian serta memperkirakan penelitian yang akan dihadapi dan rancangan alteratif penyelesaiannya.

3.2 Manfaat Rancangan Usulan Penelitian

Berikut beberapa manfaat dalam membuat rancangan usulan penelitian:

  1. Menegaskan kedalaman (intensitas) dan keleluasaan (ekstensitas) penelitian.
  2. Sebagai kerangka awal operasional penelitian (blue print).
  3. Mengetahui kelemahan hasil penelitian.
  4. Memperkirakan penelitian yang akan dihadapi dan rancangan alteratif penyelesaiannya.

3.3 Bentuk Rancangan Usulan Penelitian

Suatu penelitian itu mungkin bermaksud dan bertujuan untuk memperoleh data informasi dan kemudian untuk bahan menulis. Misalnya

  1. Makalah untuk seminar, simposium, dan pertemuan ilmiah lainnya
  2. Karangan ilmiah
  3. Skripsi
  4. Tesis magister/disertasi doctor
  5. Laporan proyek

3.4 Isi Rancangan Usulan Penelitian

Isi dari Rancangan Usulan Penelitian terdiri dari beberapa macam yaitu :

  1. Bagian awal : Judul, Identitas Penulis, Tanggal Pengajuan.
  2. Bagian Utama : Perumusan Masalah, Tujuan dan Kegunaan Penelitian, Kerangka  Pemikiran Teoritis, Hipotesis, Metode Penelitian dan Jadwal Penelitian
  3. Bagian Akhir   : Daftar Pustaka dan Daftar Riwayat Hidup

DAFTAR PUSTAKA

http://anitagunadarma.blogspot.co.id/2015/11/konsep-menulis-laporan-ilmiah-bab-9.html

https://yanhasiholan.wordpress.com/2013/01/14/langkah-langkah-penulisan-karya-ilmiah/

https://panjisatria15.wordpress.com/2015/05/14/laporan-ilmiah-dan-rancangan-usulan-penelitian/

Tinggalkan komentar